Selasa, 09 Juni 2009

Waspada Ketika Demam Turun

WASPADALAH, KETIKA DEMAM MULAI TURUN
Jumat, 21-03-2008 09:48:16 oleh: Yusuf Iskandar
Kanal: Kesehatan
Suatu ketika anak, adik, keponakan, saudara atau tetangga kita terserang demam tinggi. Kejadian ini seringkali membuat kita, apalagi orang tuanya, kalang kabut dibuatnya. Berbagai obat penurun panas diberikan dan berbagai cara dilakukan untuk meredakan demamnya. Sehari, dua hari, tiga hari, hingga hari keempat akhirnya panas badannya menurun. Kita pun merasa lega.
Namun, sungguh. Pada musim penghujan seperti sekarang ini, dimana wabah Demam Berdarah (DB) sedang melanda hampir ke seantero belahan Indonesia, sebaiknya mulai memberi perhatian lebih jika mengalami kejadian seperti ilustrasi di atas. Siapa tahu, turunnya suhu badan itu justru pertanda masuknya si penderita demam ke tahap kritis DB.
Akhir-akhir ini berita tentang wabah DB hampir setiap hari mewarnai media kita. Slogan 3M pun bak kafilah yang terus berlalu. Saking seringnya penayangan berita itu sehingga sepertinya menjadi kabar yang "biasa-biasa saja". Persis seperti dulu ketika kita mendengar berita bencana banjir, longsor, angin ribut atau kecelakaan, ada seorang saja yang meninggal, kita sudah prihatin setengah mati. Namun belakangan ini, saking seringnya kabar tentang bencana muncul di media, kok sepertinya menjadi kabar yang biasa saja. Akhirnya kita kurang tertarik untuk mencermatinya. Demikian halnya dengan kabar tentang demam berdarah.
Namun ketika anak, adik, keponakan atau saudara kita terserang DB, barulah kita kelabakan, bahwa ternyata tidak banyak yang kita ketahui tentang wabah penyakit ini.
***
Minggu-minggu belakangan ini ada empat orang tetangga saya di kampung Kalangan, Umbulharjo, terserang DB. Tiga orang anak-anak dan satu orang dewasa. Dua dari tiga anak ini adalah kakak beradik. Syukurlah, kini semua sudah mulai pulih kondisinya, meski dua dari ketiga anak itu sempat mengalami periode masa kritis.
Dua hari yang lalu saya sempat bezoek ke Rumah Sakit. Dari cerita-cerita dengan orang tua penderita, akhirnya sedikit banyaknya saya dapat belajar tentang seluk dan beluknya penyakit yang akhir-akhir ini cukup menjadi momok bayang-bayang kematian.
Saya mulai bisa merasakan bagaimana kalutnya sebagai orang tua ketika tiba-tiba anaknya terserang demam tinggi, kemudian diikuti muntah-muntah, lalu ngomyang (bahas Jawa, artinya mengigau atau bicara sendiri tidak karuan), dan terjadinya di tengah malam (kalau mau lebih dramatis lagi, saat sedang hujan lebat dan pas listrik mati).
Barulah saya ngeh, betapa pengetahuan praktis yang kedengarannya remeh-temeh ini menjadi sangat penting di kala kita sendiri yang mengalami menjadi orang tua itu.
Tetangga saya itu lalu menyodorkan sebuah buku tipis tentang perdemamberdarahan. Sepintas saya buka-buka buku itu ternyata memuat banyak tips praktis yang disajikan dengan bahasa yang mudah dimengerti. Buku tipis terbitan Medika Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada itu berjudul "Mengenal Demam Berdarah", ditulis oleh Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp A(K), seorang dokter spesialis anak yang juga staf pengajar Fakultas Kedokteran UGM.
Berikut ini sedikit tips yang saya kutip dari buku itu, sekedar untuk jaga-jaga siapa tahu di musim wabah DB seperti sekarang ini tiba-tiba pengetahuan praktis itu dibutuhkan.
Tentang gejala DB :
Gejala umum DB (seperti umumnya penyakit lain) dimulai dengan demam tinggi yang terjadi pada masa akut hari ke-1, ke-2 dan ke-3, diikuti gejala-gejala yang dalam buku itu dirumuskan dengan : Demam + KLMNO(P), yaitu :
1. Demam
2. Kepala nyeri, pusing.
3. Lemah.
4. Mual (nek), muntah.
5. Nyeri Otot dan sendi.
6. Perdarahan spontan jarang terjadi pada masa akut. Kalaupun ada, misalnya mimisan, bintik merah di kulit.
Setelah masa akut pada tiga hari pertama, maka waspadalah ketika kemudian demam mulai menurun.
Demam turun akan berarti baik, kalau pasien semakin segar, mau makan dan minum, dan gejala KLMNO(P) menghilang.
Demam turun akan berarti semakin kritis, kalau gejala KLMNO(P) semakin parah :
• Kepala semakin pusing
• Lemah sampai kesadaran menurun bahkan shock,
• Mual, muntah, perut sangat-sangat nyeri
• Nyeri otot
• Perdarahan spontan (seperti mimisan, muntah darah, berak darah, batuk darah, biru-biru pada bekas tusukan jarum).
Tentang demam dan masa kritis :
Demam pada DB berkisar selama 2 - 7 hari (suhu badan mencapai lebih 38,5 derajat Celcius). Hari ke-1 hingga ke-3 adalah masa akut. Sedangkan masa kritis terjadi pada hari ke-4 hingga ke-6 (ketika suhu badan mulai menurun). Disebut masa kritis karena 80% penderita yang tergolong berat akan mengalami shock dan hilang kesadaran pada hari-hari ini.
Tentang perawatan di rumah :
Ketika masih menjalani perawatan di rumah (biasanya kita atau orang tua belum tahu dan belum menyadari akan kemungkinan terkena DB), maka yang paling utama penderita harus diupayakan tetap mau makan dan minum (apa saja) sebanyak-banyaknnya, juga perlu diperhatikan kekerapan kencingnya.
Jika kira-kira sudah masuk hari ke-4, ke-5, ke-6 sejak pertama kali demam, lalu muncul gejala salah satu saja dari 6K, maka segeralah dilarikan ke Rumah Sakit terdekat.
6K itu adalah :
1. K - Kesadaran menurun, anak gelisah
2. K - Kulit, kaki, tangan terasa anyes (sejuk), lembab dan dingin.
3. K - Kencing berkurang, atau malahan tidak kencing selama 6 jam.
4. K - Kejang
5. K - Kurang sekali makan dan minum, muntah terus-menerus, sehngga tubuh menjadi lemas
6. K - Keluar perdarahan (hidung, kulit, mulut, dubur).
Tentang nyamuk pembawa virus dengue :
Mahluk pembawa virus dengue penyebab DB, yaitu nyamuk aedes aegyptie (ini jenis nyamuk rumahan) mempunyai daya jelajah per harinya mencapai 30-50 meter. Sedangkan kawannya aedes albopictus (ini jenis nyamuk kebun atau outdoor) mempunyai kemampuan jelajah per harinya hingga 400-600 meter.
Nyamuk ini suka di tempat yang gelap dan lembab. Sekali beroperasi, dia senang menggigit beberapa orang sekaligus. Waktu operasinya biasanya pagi dan sore. Meski nyamuk ini tergolong pendek umurnya, hanya sekitar dua mingguan, tapi telurnya mencapai sejumlah 400 dan jika tidak ada genangan air mampu bertahan di dinding tandon air hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Maka, kita semua sesungguhnya mempunyai peluang yang sama untuk digigit nyamuk, karena nyamuk-nyamuk nakal ini lincah menyusup baik di kolong-kolong jalan tol maupun hingga naik lift ke lantai 30 apartemen.
Akhirnya, ada baiknya kita tingkatkan kewaspadaan melakukan deteksi dini seperti hendak menyongsong banjir kiriman, tsunami atau gunung mbledos, terhadap tanda-tanda serangan demam berdarah.
Jadi, waspadalah, justru ketika demam mulai turun. Jangan-jangan serangan DB sedang mengintai anak, adik, keponakan, saudara, tetangga atau malah diri kita sendiri.


Penyakit demam dengue dikenal juga sebagai penyakit demam selama lima hari, karena memang demam yang diderita biasanya tidak lebih dari lima hari. Sedangkan demam berdarah DHF (dengue hemorhagic fever) merupakan bentuk dari demam dengue yang diikuti perdarahan hebat. Umumnya, penyakit demam berdarah ini terjadi pada orang yang pernah terserang demam dengue.

Kedua jenis demam ini disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini lebih banyak dijumpai didaerah beriklim tropis dan sub tropis dan lebih banyak berkembang pada musim hujan yang berkembang biak di air yang tergenang, dan menggigit manusia pada siang hari.

Gejala dari kedua jenis penyakit yang disebabkan oleh virus nyamuk kebun ini hampir sama dengan flu. Suhu tubuh yang tinggi, sakit kepala, sakit pada persendian dan otot. Pada demam berdarah kadang bisa disertai pilek, batuk, diare, dan bintik-bintik merah pada kulit. Bintik-bintik merah tersebut bila diperhatikan secara teliti berbeda dengan bintik merah karena gigitan serangga yang biasanya terlihat jelas di permukaan kulit. Pada demam berdarah, bintik merah ini berada di bawah permukaan kulit, yang baru bisa dilihat kalau kita menekannya.

Suhu demam pada penderita demam berdarah biasanya terus tinggi, disertai rasa sakit kepala hebat, rasa sakit disekitar persendian, hilangnya nafsu makan, rasa sakit atau mual di lambung, muntah, lemah dan lesu. Setelah tiga hari, biasanya timbul bintik-bintik merah pada kulit, kadang diikuti timbulnya bercak darah. Pada stadium lebih lanjut muncul perdarahan dari hidung, gusi, dan dibagian putih mata, muntah, serta feses berwarna kehitaman. Bila tidak segera mendapat pertolongan, bisa menyebabkan kematian.

Biasanya penyakit demam berdarah dengue ini lebih sering dan berat pada anak-anak daripada orang dewasa, dan virusnya lebih mudah menyerang orang yang pernah mengalami demam dengue. Mengingat demam berdarah cukup berbahaya, maka tindakan pencegahanlah yang paling baik. Jika didaerah rumah, tetangga, lingkungan sudah ada yang terjangkit, waspadalah. Bersihkan dan gantilah air di bak mandi dan air di jambangan minimal seminggu sekali. Bersihkan perkarangan rumah, serta tempat dimana air mungkin tergenang. Semprot rumah secara teratur di pagi hari. Dan yang tak kalah penting, makanlah makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang demam berdarah.

Pengobatan dengan cara konvensional yang diberikan hanya bersifat suportif mengatasi gejala sakit. Untuk mem bantu penderita agar tidak banyak kehilangan darah (trombosit), yang mempunyai khasiat sebagai hemostatis sebaiknya minumlah jus jambu klutuk merah/jambu biji (Psidium guajava) sesering mungkin. Dan untuk me nurun kan panas atau antibiotik konsumsilah 1 buah air kelapa hijau (Cocos nucifera) yang dicampur dengan 1 buah air jeruk nipis (Citrus aurantifolia) sekali sehari selama 7 hari. Selain itu, gunakan juga air rebusan daun sirih (Piper betle) untuk mandi, dan usahakan juga penderita untuk banyak minum air agar terhindar dari dehidrasi. Upayakan agar penderita tidur dalam kelambu supaya nyamuk tidak mengigitnya sehingga tidak menularkan kepada orang lain. ***

Mengenali Deman Berdarah

Mengenali Demam Khas DBD
Menyusul musim yang makin tak menentu pergantiannya, pola serangan demam berdarah dengue (DBD) pun berubah. Dulu, penyakit ini hanya muncul di saat perubahan cuaca, ketika banyak air tergenang. Kini, ia menghantui sepanjang tahun.

Di berbagai daerah di Indonesia, berulang kali sudah DBD dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Meski begitu, masyarakat belum sepenuhnya paham pada penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk Aedes aegypti ini. Gejala penyakit ini misalnya, kurang dikenali. Akibatnya, banyak penderita yang terlambat dibawa ke rumah sakit. Padahal, keterlambatan penanganan bisa berakibat fatal.

Tika Bisono, psikolog yang dulu dikenal sebagai penyanyi, luput mengenali gejala demam berdarah pada putrinya. Penyakit itu pula yang pada tahun lalu merenggut nyawa si kecil. ''Dengan penanganan yang baik dan tepat, banyak jiwa dapat terselamatkan,'' ujar Tika yang kini aktif memberikan penyuluhan masyarakat terkait pencegahan demam berdarah.

Ironisnya, bukan cuma masyarakat awam yang tidak begitu paham seluk beluk DBD. Dokter umum sekalipun masih sering keliru dan kurang waspada menangkap tanda gawat yang ditunjukkan pasiennya. ''Akibatnya, penanganan demam berdarah menjadi tidak tepat,'' ungkap dr J Hudyono MS SpOk MFPM dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Demam berdarah kerap disangka penyakit lain, seperti tipus, sakit tenggorokan, sakit pencernaan, dan flu. Wajah merah sembab yang diperlihatkan penderita demam berdarah kadang disimpulkan sebagai gejala tampek. ''Tak heran banyak pasien yang kemudian nyawanya tak tertolong,'' imbuh Hudyono saat berbicara dalam penyuluhan demam berdarah di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Jika saja teliti mengamati, DBD sesungguhnya bisa dikenali oleh orang awam. Ada gejala khas yang menyertai penyakit yang di tahun 1998 mencatat angka kejadian tertinggi di Indonesia ini. Salah diagnosis pun dapat dihindari jika dokter memerhatikan gejala khas tersebut.

Gejala paling khas pada demam berdarah menyangkut demam itu sendiri. Setelah empat hingga enam hari masa inkubasi, virus dengue akan membuat tubuh mengalami kenaikan suhu secara tiba-tiba. ''Pada penyakit lain biasanya demam naik perlahan, tidak cepat,'' jelas Hudyono seraya membeberkan pentingnya melakukan pemeriksaan darah dua hari berturut-turut sebagai langkah waspada serangan demam berdarah.

Sementara itu, orang yang terserang demam berdarah akan mengalami dua kali puncak demam. Suhu normal tubuh yang bertengger di angka 36 derajat Celsius mendadak naik lantas turun lagi untuk kemudian kembali melonjak. ''Siklus demamnya mirip seperti pelana kuda,'' kata Hudyono yang menyarankan dilakukannya uji torniquet untuk melihat lebih jelas keberadaan ruam bentol merah pada kulit orang yang diduga terkena demam berdarah.

Puncak demam pertama terjadi pada tiga hari pertama. Pada saat itu, suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius. Pada hari keempat dan kelima, penderita akan mengalami fase kritis. Saat itu berlangsung, demam mereda dan suhu tubuh turun menjadi 37 derajat Celsius.

Banyak yang mengira penderita sudah pulih ketika suhu tubuhnya telah mendekati normal. Dengan berbagai alasan, penderita dipulangkan dari rumah sakit. ''Padahal, saat itulah ia harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit,'' cetus anggota tim Kajian Obat dan Industri Farmasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini.

Mengapa demikian? Saat fase kritis terjadi, kondisi pasien bisa memburuk secara tak terduga. ''Biasanya penderita mengalami sakit perut, tidak bisa bangun dari tempat tidur, pusing, dan tekanan darah tidak teratur,'' papar Hudyono.

Tanda kegawatan lain terlihat dari tangan dan kaki yang terasa makin dingin. Adanya mimisan, kejang, lemas, dan muntah berkali-kali juga merupakan petunjuk yang memperjelas gambaran demam berdarah. Mereka yang mengalaminya setelah melewati fase demam pertama harus kembali dibawa ke rumah sakit.

Sindroma syok Di fase kritis pula pasien berisiko terkena dengue shock syndrome (DSS). Ini merupakan kelainan utama pada demam berdarah. Nyeri perut merupakan tanda awal. ''Kejadian syok dipercepat oleh dehidrasi,'' ucap Hudyono.

Di samping DSS, demam berdarah juga dapat berujung pada dengue haemorrhagic fever (DHF). Orang yang mengalaminya akan terus mengeluhkan sakit perut, keluar darah dari hidung dan gusi, atau kemerahan pada kulit. Mereka juga kerap muntah dengan atau tanpa darah.

Sebetulnya, perdarahan bisa dicegah dengan menghindari dan mengobati syok. DHF terjadi lantaran berbagai sebab. Entah karena turunnya trombosit, kelainan pada pembuluh darah, atau faktor pembekuan. ''Perdarahan saluran cerna masif mengikuti syok berat dapat mengakibatkan kematian,'' ujar dokter anggota Faculty of Pharmaceutical Medicine-Royal College, London, Inggris ini.

Kalau DHF berada pada kategori parah, penderita bisa jadi mengalami perdarahan di bawah kulit yang luas. Andaikan itu terjadi, perawat harus ekstra hati-hati dalam memasang infus, menyuntik, atau memasang transfusi darah. Jika salah, darah pasien dapat terus mengucur dan sukar dihentikan. ''Pada anak yang mengalami DSS, hindari pengambilan darah dari pembuluh darah di lipatan paha.''

Demam berdarah juga diikuti dengan rasa menggigil. Lantas, penderitanya tak jarang mengeluhkan nyeri di belakang bola mata. Sembelit, nyeri perut, nyeri sendi dan otot, kolik, dan sakit tenggorokan juga kerap dirasakan oleh penderita. ''Kalau ada tanda-tanda itu, segera bawa penderitanya ke dokter,'' saran Hudyono.

Lewat dari fase kritis, sekitar hari keenam dan ketujuh, penderita demam berdarah akan memasuki fase penyembuhan. Fase ini diperjelas dengan adanya demam tinggi, suhu tubuh sekitar 39 derajat Celsius. Demam ini merupakan reaksi tahap penyembuhan.

Perawatan
Tata laksana perawatan demam berdarah harus disesuaikan dengan derajat keparahannya. Penderita demam berdarah derajat satu dan dua -- mereka yang terkena DBD tanpa syok -- cukup dibawa ke ruang rawat sehari di Puskesmas untuk dimonitor trombositnya. ''Trombosit harus dimonitor dari waktu ke waktu,'' tegas Hudyono.

Sedangkan penderita demam berdarah derajat tiga dan empat harus mendapat pelayanan kesehatan di kamar perawatan hingga intensive care unit (ICU). Yang perlu mendapat perawatan ini adalah mereka yang telah mengalami perdarahan di tubuh, berupa mimisan atau luka pada saluran cerna. Jika terjadi perlukaan pada saluran cerna, tinja akan berwarna hitam menyerupai petis tapi lembek seperti aspal.

Lantas, kapan pasien boleh pulang ke rumah? Sejumlah pertanda bisa menjadi patokan. Pantaulah apakah penderita memperlihatkan perbaikan yang khas. ''Misalnya, ia tak lagi mengalami demam selama 24 jam tanpa asupan antiseptik, bintik merahnya memudar, nafsu makannya membaik, tampak lebih segar dan tak loyo, tidak sulit bernapas, dan kondisi syok-nya teratasi dalam tiga hari,'' urai dokter spesialis di bidang ilmu kesehatan dan keselamatan kerja ini.

Pemeriksaan laboratorium terhadap hematokrit dan trombosit juga dapat menentukan boleh-tidaknya pasien dipulangkan dari rumah sakit. Kadar trombosit yang sudah lebih dari 50 ribu dan naik dalam dua kali pemeriksaan menandakan kepulihan. ''Masa kritis sudah lewat jika trombosit di atas 100 ribu.''

Meredakan Ketidaknyamanan

Disebabkan oleh infeksi virus, demam berdarah sejatinya akan sembuh dengan membaiknya ketahanan tubuh. Namun, sejalan waktu, penderitanya dapat mengalami gangguan kesehatan yang serius dan bahkan kematian. Itu sebabnya, penderita harus mendapat penanganan yang tepat.

Sementara itu, ketidaknyamanan yang dirasakan penderita demam berdarah dapat dikurangi dengan berbagai cara. Susu, sari buah, air kelapa, teh, air masak plus garam oralit atau gula boleh diberikan kepada penderita. ''Yang paling baik, air kelapa,'' kata dr J Hudyono MS SpOk MFPM.

Minum dua liter cairan setiap hari dapat mencegah dehidrasi yang mungkin terjadi akibat muntah, tak mau makan, dan demam tinggi. Penderita perlu diinfus bila terus muntah, tidak mau minum, dan kadar hematokritnya cenderung meningkat.

Untuk meredakan demam, kompreslah dengan air dingin. Tak perlu memakai es batu. ''Saat panasnya sudah lebih dari 37,5 derajat Celsius, berikan obat penurun panas,'' saran dokter yang menjabat sebagai executive manager Unit Uji Klinik Obat, Farmakologi, dan Terapeutiks FKUI ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan parasetamol yang ketersediaannya banyak dan harganya murah sebagai obat penurun panas untuk penderita demam berdarah. Golongan ibuprofen dan asam asetilsalisilat tidak dianjurkan. ''Sebab, penggunaan keduanya pada demam infeksi dengue dapat meningkatkan risiko perdarahan dan terjadinya nyeri lambung,'' ungkap Hudyono.


sumber:republika.co.id

Mitos Menyusui

2. ASI TIDAK BISA MEMUASKAN BAYI "RAKUS"
Salah. ASI bisa mencukupi semua kebutuhan asupan makanan dan minuman bayihingga bayi berusia 6 bulan. Rata-rata kebutuhan cairan bayi pada minggupertama sekitar 80-100 ml/kg per hari, dan meningkat menjadi 140-160 ml/kgpada usia 3-6 bulan. Semua itu cukup dipenuhi hanya dengan ASI. Bahkan bagibayi superrakus sekalipun.Sebuah penelitian menyebutkan, 98 ribu dari 100 ribu ibu yang mengatakanproduksi ASI-nya kurang, ternyata memiliki cukup ASI. ASI tidak bisaberproduksi secara optimal karena manajemen laktasi yang kurang baik.Misalnya, tidak tahu posisi menyusui yang tepat, stres, terpengaruhmitos-mitos menyusui, kurang istirahat, dan lain-lain.ASI yang dikeluarkan, baik dari payudara kanan maupun kiri, sama-samamengandung foremilk dan hindmilk atau dengan kata lain memiliki komposisiyang sama. Jadi, salah kalau ada yang menganggap payudara kanan mengandungmakanan dan yang kiri minuman. Puaskan bayi pada satu payudara selamakira-kira 15 menit. Bila masih belum puas, barulah pindahkan lagi kepayudara pertama.

3. PAYUDARA KENDUR GARA-GARA MENYUSUI
Tidak ada hubungannya. Kendur tidaknya payudara tidak ada hubungannyadengan pemberian ASI. Biang keladi perubahan payudara adalah kehamilan itusendiri. Saat hamil hormon-hormon membuat payudara penuh berisi ASI. Ukuranpayudara pun terlihat lebih besar dari biasanya. Nah, pascamenyusui, ukuranpayudara kembali normal. Akibatnya, otot-ototnya pun mengendur dan membuatpayudara sedikit kendur.Hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Lewat pijat atau senam payudarakeindahan bentuk payudara bisa dipertahankan. Pilih juga bra yang tepatagar bisa membuat bentuk payudara tidak kendur. Selain itu, menyusui jugabisa memproteksi payudara dari serangan kanker payudara. Penelitianmembuktikan, risiko terkena kanker mengecil jika ibu menyusui anaknya.

4. SULIT TURUNKAN BB JIKA MENYUSUI
Salah. Konon, menyusui membuat nafsu makan ibu bertambah lahap, sehinggasulit mengatur berat badan. Ini tidaklah tepat. Sebuah penelitianmenyebutkan, menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan lebihcepat. Kala menyusui timbunan lemak yang terjadi pada waktu hamil diubahmenjadi energi. Sebaliknya, timbunan lemak ini sulit disingkirkan jika ibutidak menyusui.

5. UKURAN PAYUDARA TENTUKAN BANYAKNYA ASI
Salah. Banyak tidaknya ASI tidak ditentukan oleh besar kecilnya payudara,tapi tergantung seberapa banyak kelenjar pembentuk air susu. Payudaraberukuran besar kanan bergizi yang cukup dan seimbang.Bahkan menyusui bisa memberi perlindungan terhadap zat kimia beracuntertentu. Pada kecelakaan kebocoran reaktor di Chernobyl, didapat faktabahwa kadar zat radio aktif dalam ASI jauh lebih sedikit daripada dalamtubuh ibu. Para ahli pun berkesimpulan, ada mekanisme tubuh tertentu yangmenyaring racun sehingga konsentrasinya dalam ASI sangat rendah.

6. BANYAK BERISTIRAHAT BISA MENAMBAH PRODUKSI ASI
Kurang tepat. Mitosnya saat istirahat produksi ASI akan berjalan lancar.Ini tidak sepenuhnya benar. Yang betul makin sering ASI diberikan, makinbanyak pula ASI dihasilkan. Produksi ASI meningkat seiring dengan gerakanmengisap. Sebaliknya, jika dihentikan maka lambat laun produksi ASI punberkurang. Itulah mengapa, berikan ASI atau pompalah secara teratur. Janganlupa untuk merawat dan memijat payudara agar produksi ASI tetap lancar.

7. TIDUR BAYI LEBIH LELAP JIKA MINUM SUSU FORMULA
Tidak tepat. Memang, bayi-bayi yang diberikan susu formula cenderung tidurlama. Penyebabnya, susu formula umumnya tidak dapat dicerna dengan cepat,sehingga efek rasa kenyangnya lebih lama dan tidurnya pun terkesan lebihlama. Tapi kuantitas tidak menjamin kualitas. Jadi, tidak ada perbedaankualitas tidur antara bayi peminum ASI dan susu formula.

8. MENYUSUI TANGKAL KEHAMILAN
Tidak sepenuhnya salah. Sebuah riset mengemukakan, menyusui bisa menurunkankesuburan. Pada ibu yang tidak menyusui, kesuburan biasanya muncul kembalidalam 4-6 minggu pascapersalinan. Pada ibu menyusui, rentangnya bisa lebihlama, karena proses ovulasi terhambat.Saat menyusui produksi hormon prolaktin meningkat. Hormon ini cukup efektifmenghambat ovulasi, menstruasi pun menjadi tertunda.

Itulah mengapa, kalau menyusui, tubuh tak mampu menghasilkan sel telur matang. Walhasil, spermayang masuk tidak akan menemukan "pasangan"nya. Kehamilan pun tidak akanterjadi atau disebut KB alami, yang sering diistilahkan LAM (LactationAmenorrhoe Methode).Meskipun efektivitasnya mencapai 98%, menyusui tidak menjamin ibu tidakhamil. Karena persyaratan menyusui sebagai KB alami sangat ketat, diantaranya ASI harus diberikan secara eksklusif. Frekuensi pemberiannyaharus diatur, 10 kali dalam satu hari, disamping banyak syarat lain yangharus dipenuhi. Risiko kehamilan tetap besar jika ibu tidak bisa mematuhisyarat-syarat tersebut.
________________________________________

Mitos Menyusui

MITOS MENYUSUI DAN FAKTANYA

Katanya ASI bisa kurang kalau si bayi rakus. Bagaimana faktanya?
Dr. RudyFirmansjah B. Rivai, Sp.A dari Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) HarapanKita Jakarta menjelaskannya kepada kita.

1. ASI BELUM KELUAR PADA HARI PERTAMA SEHINGGA PERLU DITAMBAH CAIRAN LAIN
Salah. Memang, banyak ibu yang mengalami kesulitan menyusui di hari pertamadan mengeluhkan ASI-nya tidak bisa keluar. Namun tak perlu cemas karena dihari pertama, selain bayi belum memerlukan cairan tambahan, di dalamtubuhnya pun masih ada cadangan cairan yang cukup.ASI sendiri terdiri atas 88% air. Jadi, kebiasaan memberi cairan sepertisusu formula, air putih, teh manis kepada bayi baru lahir tentu kurangtepat. Di banyak negara tindakan ini sudah menjadi kebiasaan dengan alasanagar bayi tidak rewel atau sekadar menghilangkan hausnya. Ditambah lagi,bila cairan itu diberikan dengan dot, selain refleks mengisap bayi jaditidak terasah, ia juga berisiko bingung puting.


Selasa, 01 Januari 2008

MANAJEMEN LAKTASI

VOLUME AIR SUSU IBU (ASI)

Pada bulan-bulan terakhir kehamilan sering ada sekresi kolostrum pada payudara ibu hamil. Setelah persalinan apabila bayi mulai mengisap payudara, maka produksi ASI bertambah secara cepat. Dalam kondisi normal ASI diproduksi sebanyak 10 - kurang lebih 100 cc pada hari-hari pertama. Produksi ASI menjadi konstan setelah hari ke 10 sampai hari ke 14.
Bayi yang sehat selanjutnya mengkonsumsi sebanyak 700 - 800 cc ASI per hari. Namun kadang-kadang ada yang mengkonsumsi < 600 cc atau bahkan hampir 1 liter per hari dan tetap menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sama. Keadaan kurang gizi pada ibu pada tingkat yang berat baik pada waktu hamil maupun menyusui dapat mempengaruhi volume ASI. Produksi ASI menjadi lebih sedikit yaitu berkisar antara 500 - 700 cc pada 6 bulan pertama usia bayi, 400 - 600 cc pada 6 bulan kedua dan 300 - 500 cc pada tahun kedua usia anak.

Pemantauan Garam Beriodium tk. Masyarakat

PEMANTAUAN GARAM BERIODIUM

Untuk mencapai garam beriodium untuk semua perlu dilakukan monitoring garam beriodium di masyarakat secara berkala. Dalam pelaksanaan pemantauannya ditetapkan nilai batas untuk menyatakan suatu wilayah/ desa baik atau tidak baik.
Untuk menentukan desa baik atau tidak baik terhadap konsumsi garam beriodium adalah sbb :
  • Desa dengan garam baik yaitu bila terdapat paling banyak 1 sampel yang diperiksa tidak memenuhi syarat (tidak mengandung iodium dengan kadar cukup atau tidak mengandung iodium sama sekali.
  • Desa dengan garam tidak baik yaitu bila terdapat 2 atau lebih sampel yang diperiksa tidak memenuhi syarat.

Keterangan :

Lokasi satu desa 1 SD/MI

Jumlah sampel yang diperiksa adalah 21 murid dari kelas 4 dan 5 secara sistematik.

Senin, 31 Desember 2007

Masalah Gizi Pada Anak Sekolah Dasar

Masalahgizi yang sering ditemukan dan berdampak pada prestasi belajar dan pertumbuhan fisik anak SD adalah :
1. Kurang Energi Protein (KEP)
2. Anemia Gizi Besi
3. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI)
4. Kurang Vitanin A (KVA)
5. Gizi Lebih